![]() |
Kapolres ketika bercengkrama dengan warga |
Bukan tanpa sebab, bukan setakad untuk berekreasi. Namun, perlu
dikatahui saat itu, orang noner 1 di kepolisian resort Lumajang itu
sedang mejalani giat membangun sinergitas polri dan masyatakat serta
memotifasi warganya guna menekan angka kriminalitas dari tinggak paling
mendasar.
"Harapannya, wilayah - wilayah lainnya di Lumajang bisa menjadi wisata
unggulan di Indonesia. Sehingga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat
Lumajang dengan penghasilan yang cukup, dan kriminalitas dengan
sendirinya menurun bila pendapatan masyarakat cukup," ucap dia ditengah
perjalanan didampingi amggotanya.
Perlu diketahui, suku Tengger mendiami empat Kabupaten diantaranya Lumajang, Probilinggo, Pasuruan dan Malang.
Mereka tinggal sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ).
Di Lumajang, ada lima desa yang didiami oleh suku Tengger yaitu Desa
Argosari, Ranupane, Bedayu Talang, Cempoko Ayu dan Kandang Tepus.
Cuaca yang sangat dingin dan seringnya turun hujan membuat tanaman di
suku Tengger tidak mengenal musim kapanpun bisa panen. Salah satu yang
terkenal adalah kentang, yaitu dari jenis granola dan kentang merah.
Terkadang sering juga disebut kentang tengger karena memiliki tekstur
dan rasa yang berbeda dengan kentang sawah.
Kapolres menilai, apa yang ia temui saat itu, merupakan potensi
pariwisata yang luar biasa. Karena menurutnya gabungan dari
keseluruhannya itu menjadikan ekosistem wisata yang saling melengkapi
sehingga terasa sempurna.
"Selain itu juga hasil pertanian holtikultura masyarakat tengger
memiliki kualitas diatas rata - rata. wisata yang menjadi gongnya adalah
B 29 atau biasa disebut NEGERI DIATAS AWAN," tukas dia.
Dari optimalisasi sektor wisata ini, terang Kapolres disertai motifasi
dan perbincangan hangat didekat api unggun kala itu, akan menopang
masyarakat ke taraf perekonomian yang baik, sehingga tidak terfikir
untuk berbuat kriminalitas.(Mam)
0 Komentar